Kamis, 17 Januari 2013

BAB 10


BAB 10
SISTEM PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK

A.    istem Input
Terbagi dua, yaitu:                           
1.      Sistem Input Berbasis Kertas
Fase pemrosesan input terdiri dari:
1)      Persiapan dan pengisian dokumen sumber
Dokumen sumber seperti order penjualan disiapkan secara manual. Kesalahan yang mungkin terjadi pada tahap ini diminimalkan dengan merancang dokumen yang baik dan mudah dipahami. Dokumen sumber yang telah terisi lengkap secara periode dikumpulkan dan dikirim ke dapertemen pengolahan data untuk dimasukan kedalam sistem komputer.
2)      Pengiriman dokumen sumber kebagian pengolahan data
Batch control total dan register data yang dikirimkan merupakan pengendalian dasar atas transfer data antara dapertemen pengguna dengan dapertemen pengolahan data. Tidak adanya atau tidak memadainya pengendalian atas data yang dipindahkan dari dapertamen pengguna ke dapertamen pengolahan data mengindikasikan adanya kelemahan yang cukup siknifikan.
3)      Data entry
Setelah dokumen sumber (seperti faktur) diterima oleh dapertemen pengolahan data, dokumen tesebut secara manual diketikkan menggunakan terminal data atau PC dan kemudian disimpan kedalam disk berikutnya fail input akan dicek. Dalam pengecekan ini, setiap dokumen sumber merupakan faile data.
4)      Teknik Program Edtting Data
Pengeditan data bisa jadi ditrpkan untuk setiap struktur data (karakter, field, record, dan file).Teknik editing yang paling mendasar berperan untuk memastikan bahwa semua field data memuat hanya karakter yang vaild. Setelah item data diedit pada level karakter, data dapat dicek kewajarannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengedit kewajaran adalah dengan membuat file tabel yang berisi nilai yang legal untuk setiap field didalam tabel. Tabel semacam ini disebut tabel lookup.

2.      Sistem Input Tanpa Kertas
Sistem input tanpa kertas (paperless) sering disebut sistem input online, transaksi direkam langsung kedalam jaringan komputer, dan kebutuhan untuk mengetikkan dokumen sumber dieliminasi. Sistem tanpa kertas menawarkan otomatisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem berbasis kertas. Masalah sistem tanpa kertas adanya kehilangan peluang untuk melakukan pemisahan tugas dan hilangnya jejak audit. Sistem ini terbagi menjadi dua, yaitu:
1.    Sistem input tanpa kertas yang memerlukan intervensi manusia
Sistem ini mencangkup sistem entry data manual online dan sistem indentifikasi otomatis seperti sistem point of sales (POS). Sistem entry data manual online : pengguna secara manualmengetikan transaksi kedalam sistem komputer. Sistem identifikasi otomatis : barang dagangan dan item lain diberi kode yang dapat dibaca oleh mesin. Transaksi sistem input tanpa kertas yang melibatkan intervensi manusia biasanya diproses melalui dua fase:
a.       Input (entri) data dan editing data: program pengeditan data secara utuh pada sistem input tanpa kertas sering dijalankan pada saat transaksi direkam kedalam sistem.
b.      Pengiriman data ke sistem aplikasi host : dalam sistem tanpa kertas yang terpusat, transaksi biasanayan langsung diinput langsung kedalam komputer pusat melalui terminal data.
2.      Sistem input tanpa kertas yang tidak memerlukan intervensi manusia
Salah satu aplikasi yang menggunakan teknologi ini adalah networked vending machine(NVM), contoh teknologi NVM adalah pompa bahan bakar POS. Aplikasi pengolahan transaksi yang sepenuhnya otomatis yang juga penting adalah electronic data interchange(EDI) dan electronic fund transfer (EFT).
B.     Sistem Pemrosesan
Sistem Pemrosesan Berbasis Kertas
Secara virtualsemua sistem berbasis kertas dalam pengolahan atau pemerosesan transaksi biasanya berorientasi batch: transaksi direkam kedalam komputer secara perkelompok dan diproses secara periodik. Sistem ini tepat dipakai jika file tidak perlu diperbarui segera setelah transaksi terjadi, dan laporan dibutuhkan secara periodik. Contohnya adalah penggajian, gaji disiapkan untuk setiap periode waktu tertentu dan tidak perlu dihitung setiap hari. Pemrosesan batch dapat dijalankan dengan memperbarui file yang diakses secara :
1)      Pemrosesan batch dengan memperbarui file berurutan
a.       Pemrosesan didalam sistemseperti ini biasanaya mencangkup beberapa tahap :
b.      Mempersiapkan file transaksi. pertama melakukan editing data dan validasi, kemudian record didalam file transaksi diurutkan sesuai urutan didalam master file.
c.       Memperbarui master file. Record didalam file transaksi dan master file dibaca satu demi satu, dicocokan dan dituliskan ke satu master file baru untuk mencerminkan pembaruan sesuai dengan yang diinginkan.
d.      Memperbarui buku besar. Buku besar diperbarui untuk mencermminkan perubahan didalam master file.
e.       Membuat laporan buku besar. Membuat neraca saldo dan laporan-laporan lain.
2)      Pemrosesan Batch Dengan Memperbarui File Akses Acak
Sekelompok bukti pembayaran dari pelanggan dimasukan melalui terminal data dan diposting dengan pembaruan file akses acak langsung kedalam file piutang dagang. Pemrosesan batch dengan memperbarui file akses acak dapt dilakukan dengan cara :
a.      Aplikasi faktur baru : aplikasi ini menyimpan file piutang dagang. Faktur baru diposting secara periodik kedalam file piutang dagang.  File pengndalian merupakan ringkasan file piutang dangang bedasrkan jenis rekening (penjualan angsuran atau penjualan kridit dengan termin 30 hari). Laporan ringkasan pengendalian dibuat , dikaji ulang, dan disetujui oleh manajemen sebelum menjalankan pengolahan bukti penerimaan kas harian.
b.      pemrosesan bukti penerimaan kas: pendekatan ini memisahkan penerimaan cek dari surat-surat yang lain dan meminimalkan jumlah karyawan yang harus menangani cek pada saat cek itu diterima. Demi kemudahan penanganan, pengndalian, dan rekonsilasi maka cek dikelompokan dengan jumlah maksimal 30 cek dalam setiap kelompok.

Sistem pemrosesan tanpa kertas
Pada pemrosesan batch atau real-time, kadang kala disebut pemrosesan real-time online, transaksi diproses pada saat transaksi itu diinputkan kedalam sistem.
Dilakukan dengan dua cara :
a.         Pemrosesan batch dalam sistem pemorosesan tanpa kertas
Pemrosesan batchdalam sistem tanpa kertas serupa dengan pemrosesan batch dalam sistem berbasis kertas. Perbedaaan utama adalah ayat jurnal diganti dengan ekuivalen elektroniknya, dan buku besar diperbarui secara otomatis pada saat program batch dijalankan secara periodik.
b.        Pemrosesan real time dalam sistem pemrosesan tanpa kertas
Sistem real-time online (OLRS) memproses transaksi langsung setelah transaksidiinput kedalam sistem dan dapat langsung menghasilkan output untuk pengguna. Transaksi tidak diakumulasi perkelompok, tetapi pada saat mereka diinputkan, transaksi langsung digunakan untuk memperbarui master fiile dengan menggunakan pembaruan file akses-acak.

Sistem Penjualan Realtime
Dalam sistem penjualan real-time, order pembelian atas item persediaan dibuat atas dasar tarikan permintaan, bukan atas dasar dorongan untuk mengisi level persediaan secara berekala dalam interval waktu tertentu (seperti bulanan atau mingguan). Ada tiga teknologi yang memungkinkan terlaksananya sistem penjualan real-time : sistem POS (point of sales), bar codeuntuk identifikasi otomatis, dan sistem pemesanan EDI (electronic data interchange).
c.         Sistem Output
Sistem output dapat berbasis kertas, tanpa kertas, atau kombinasi antara keduanya. Sistem ssemacam ini tidak menyediakan query yang dapat diakses secara acak oleh pengguna, maka sistem menghasilkan hasil cetakan atau  microfichi copy dari semua file untuk referensi. Contoh : hasil cetakan file piutang dagang akan digunakan untuk melihat saldo piutang setiap pelanggan.
Pengendalian output dirancang untuk mengecek apakah hasil proses merupakan output yang valid dan apakah output didistribusukan dengan benar. Laporan harus dikaji ulang oleh supervaisor didalam depertemen pengguna untuk mengecek kewajaran dan kwalitas laporan jika dibandingkan dengan laporan periode lalu.
Kelompok pengendalian electronic data processing (EDP) yang terpisah sering dibentuk untuk memonitor operasi EDP. Kelompok pengendalian EDP ini biasanya merupakan bagian dari fungsi audit internal.

Latihan

1.      Jelaskan sistem input berbasis kertas dan sistem input tanpa kertas?
2.      Jelaskan sistem pemrosesan berbasis kertas dan sistem pemrosesan tanpa kertas?
3.      Jelaskan sistem output berbasisi kertas dan sisitem output tanpa kertas?
4.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan keyverification data input dan kesalahan operti apa yang dapat dikendalikan dengan key verification?
5.      Jelaskan sistem pemrosesan transaksi berorientasi  batch didalam sistem pemrosesan sistem betch menjadi alternatif yang paling ekonomis.

Jawaban

1.      Sistem Input, diantaranya:
1)      Sistem Input Berbasis Kertas
Fase pemrosesan input terdiri dari:
a.      Persiapan dan pengisian dokumen sumber
Dokumen sumber seperti order penjualan disiapkan secara manual. Kesalahan yang mungkin terjadi pada tahap ini diminimalkan dengan merancang dokumen yang baik dan mudah dipahami. Dokumen sumber yang telah terisi lengkap secara periode dikumpulkan dan dikirim ke dapertemen pengolahan data untuk dimasukan kedalam sistem komputer.
b.      Pengiriman dokumen sumber kebagian pengolahan data
Batch control total dan register data yang dikirimkan merupakan pengendalian dasar atas transfer data antara dapertemen pengguna dengan dapertemen pengolahan data. Tidak adanya atau tidak memadainya pengendalian atas data yang dipindahkan dari dapertamen pengguna ke dapertamen pengolahan data mengindikasikan adanya kelemahan yang cukup siknifikan.
c.       Data entry
Setelah dokumen sumber (seperti faktur) diterima oleh dapertemen pengolahan data, dokumen tesebut secara manual diketikkan menggunakan terminal data atau PC dan kemudian disimpan kedalam disk berikutnya fail input akan dicek. Dalam pengecekan ini, setiap dokumen sumber merupakan faile data.
d.      Teknik Program Edtting Data
Pengeditan data bisa jadi ditrpkan untuk setiap struktur data (karakter, field, record, dan file).Teknik editing yang paling mendasar berperan untuk memastikan bahwa semua field data memuat hanya karakter yang vaild. Setelah item data diedit pada level karakter, data dapat dicek kewajarannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengedit kewajaran adalah dengan membuat file tabel yang berisi nilai yang legal untuk setiap field didalam tabel. Tabel semacam ini disebut tabel lookup.
2)      Sistem Input Tanpa Kertas
Sistem input tanpa kertas (paperless) sering disebut sistem input online, transaksi direkam langsung kedalam jaringan komputer, dan kebutuhan untuk mengetikkan dokumen sumber dieliminasi. Sistem tanpa kertas menawarkan otomatisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem berbasis kertas. Masalah sistem tanpa kertas adanya kehilangan peluang untuk melakukan pemisahan tugas dan hilangnya jejak audit. Sistem ini terbagi menjadi dua, yaitu:
a.      Sistem input tanpa kertas yang memerlukan intervensi manusia
Sistem ini mencangkup sistem entry data manual online dan sistem indentifikasi otomatis seperti sistem point of sales (POS). Sistem entry data manual online : pengguna secara manualmengetikan transaksi kedalam sistem komputer. Sistem identifikasi otomatis : barang dagangan dan item lain diberi kode yang dapat dibaca oleh mesin. Transaksi sistem input tanpa kertas yang melibatkan intervensi manusia biasanya diproses melalui dua fase:
a)      Input (entri) data dan editing data: program pengeditan data secara utuh pada sistem input tanpa kertas sering dijalankan pada saat transaksi direkam kedalam sistem.
b)      Pengiriman data ke sistem aplikasi host : dalam sistem tanpa kertas yang terpusat, transaksi biasanayan langsung diinput langsung kedalam komputer pusat melalui terminal data.
b.      Sistem input tanpa kertas yang tidak memerlukan intervensi manusia
Salah satu aplikasi yang menggunakan teknologi ini adalah networked vending machine(NVM), contoh teknologi NVM adalah pompa bahan bakar POS. Aplikasi pengolahan transaksi yang sepenuhnya otomatis yang juga penting adalah electronic data interchange(EDI) dan electronic fund transfer (EFT).
2). Sistem Pemrosesan Berbasis Kertas
Secara virtualsemua sistem berbasis kertas dalam pengolahan atau pemerosesan transaksi biasanya berorientasi batch: transaksi direkam kedalam komputer secara perkelompok dan diproses secara periodik. Sistem ini tepat dipakai jika file tidak perlu diperbarui segera setelah transaksi terjadi, dan laporan dibutuhkan secara periodik. Contohnya adalah penggajian, gaji disiapkan untuk setiap periode waktu tertentu dan tidak perlu dihitung setiap hari.
Sistem pemrosesan tanpa kertas
Pada pemrosesan batch atau real-time, kadang kala disebut pemrosesan real-time online, transaksi diproses pada saat transaksi itu diinputkan kedalam sistem.
Dilakukan dengan dua cara :
a.         Pemrosesan batch dalam sistem pemorosesan tanpa kertas
Pemrosesan batchdalam sistem tanpa kertas serupa dengan pemrosesan batch dalam sistem berbasis kertas. Perbedaaan utama adalah ayat jurnal diganti dengan ekuivalen elektroniknya, dan buku besar diperbarui secara otomatis pada saat program batch dijalankan secara periodik.
b.        Pemrosesan real time dalam sistem pemrosesan tanpa kertas
Sistem real-time online (OLRS) memproses transaksi langsung setelah transaksidiinput kedalam sistem dan dapat langsung menghasilkan output untuk pengguna. Transaksi tidak diakumulasi perkelompok, tetapi pada saat mereka diinputkan, transaksi langsung digunakan untuk memperbarui master fiile dengan menggunakan pembaruan file akses-acak.
3).    Sistem Output
Sistem output dapat berbasis kertas, tanpa kertas, atau kombinasi antara keduanya. Sistem ssemacam ini tidak menyediakan query yang dapat diakses secara acak oleh pengguna, maka sistem menghasilkan hasil cetakan atau  microfichi copy dari semua file untuk referensi. Contoh : hasil cetakan file piutang dagang akan digunakan untuk melihat saldo piutang setiap pelanggan.
Pengendalian output dirancang untuk mengecek apakah hasil proses merupakan output yang valid dan apakah output didistribusukan dengan benar. Laporan harus dikaji ulang oleh supervaisor didalam depertemen pengguna untuk mengecek kewajaran dan kwalitas laporan jika dibandingkan dengan laporan periode lalu.
Kelompok pengendalian electronic data processing (EDP) yang terpisah sering dibentuk untuk memonitor operasi EDP. Kelompok pengendalian EDP ini biasanya merupakan bagian dari fungsi audit internal.
4).

Kamis, 27 Desember 2012

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


BAB XIII
PENGEMBANGAN SISTEM
A.Siklus Hidup Pengembangan Sistem

            Dalam terminology system informasi, pemakai atau pemakai akhir merupakan fungsi organisasional yang berbeda dengan fungsi system informasi yang membutuhkan pemrosesn data computer.. proyek pengembangan system umunya dilakukan oleh tim proyek yang terdiri dari analisis system, pemrogram, akuntan dan orang lain di dalam organisasi yang mengetahui mengenaidan yang di akibatkan oleh proyek. Setiap proyek pengembangan sistem akan melalui siklus hidup pengembangan system yang secara hakiki relative sama: perencanaan dan analisi, perancangan dan implementasi.

Analisis Sistem

            Analisis system bertanggung jawab untuk pengembangan rancangan umum aplikasi-aplikasi system. Analisis system bekerja sama dengan pemakai untuk mendefinisikan kebutuhan informasi spesifik mereka.
Terdapat empat tahap atau langkah umum dalam analisis system yaitu:
1.      survey system berjalan
2.      mengidentifikasi kebutuhan informasi pemakai
3.      mengidentifikasi kebutuhan system yang perlu untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai
4.      penyajian laporan analisis system

Perancangan (Desain) system
            Perancangan system merupakan formulasi spesifikasi rinci dan system yang di usulkan. Terdapat 3 tahap atau langkah umu dalam perancangan system yaitu:
  1. evaluasi rancangan alternative dari system yang di usulkan
  2. penyajian spesifikasi rancangan rinci
  3. penyajian laporan perancangan system.

Implementasi
+Implementasi terjadi manakala system terbaru telah terpasang dan berjalan di dalam peralatan computer. Kemudian  output di sediakan bagi pemakai , sebagai perlengkapan proses pengembangan system. Langkah-langkah implementasi akan berbeda dari satu system ke system lainnya.

B.Standar Dokumentasi

            Standar dokumentasi menunjukkan kebutuhan dokumentsi yang harus di kembangkan Selma proyek pengembangan system. Keberadaan standar-standar dokumen yang mengatur pengembangan system, menunjukkan bahwa rencana organisasi dan metode, pengukuran, dan catatan – catatan yang berkaitan telah di siapkan untuk meyakinkan adanya pengendalian.

Dokumentasi dalam Siklus Pengembangan Sistem

Dase/Tahap
Dokumentasi
Perencanaan dan analisis system
Studi kelayakan
Diagram alur logika
Kamus data
Spesifikasi pemakai
Desain konseptual  
Desain Sistem            
Laporan desain system
Bagan alur
Tabel keputusan
Gambaran program
Prosedr operasional
Manual kerja (operasi)
Gambaran arsip
Prosedur masukan data
Implementasi dan evaluasi
Rencana konversi (pengubahan)
Pengendalian Sistem
Rencana pengujian
Jadwal Operasi
Audit system dan ulasan
Rencana audit
Komentar pemakai

Studi kelayakan adalah analisi yang di lakukan untuk menentukan apakah proyek layak di pertimbangkan atau tidak. Tujuan umum studi kelayakan adalah untuk menjawab seluruh pertanyaan kelayakan teknis, ekonomis, dan operasioanl.

Diagram arus logika terdiri dari banyak bentuk. Bagan arus dokumen, diagram arus logika, bagan HIPO dan IPO, atau teknik-teknik sejenis yang di gunakan oleh tim proyek dengan pernyataan yang jelas mengenai karakteristik operasional dari system yang di usulkan.

Kamus data, mendokumentasikan muatan khusus database

Spesifikasi pemakai, dokumen ini harus memberikan deskripsi naratif dari karakteristik operasional system yang di usulkan.
Desain konseptual, merupakan dasar perancangan system yang rinci, memuat tinjauan naratif system dalam bahasa non teknis, spesifikasi rinci kebutuhan input dan output.

Laporan desain system, merupakan translasi dari lapran desain konseptual ke dalam kinerja system yang rinci dan spesifikasi fungsional yang diperlukan untuk memulai desain system secara fisik.

Bagan alur dan table keputusan, dapat di gunakan untuk mengilustrasikan perancangan system yang rinci.

Deskripsi program, dokumen ini harus memuat deskripsi naratif mengenai program-program, bagan arus program, daftar sumber program dan deskripsi yang jelas mengenai format data yang di gunakan dan output yang di hasilkan

Prosedur-prosedur operasi; manual operasi adalah kumpulan dokumen yang berkaitan dengan prosedut-prosedur yang berkaitan dengan prosedur – prosedur operasi mencakup aplikasi-aplikasi tertentu.

Deskripsi file; prosedur – prosedur memasukkan data. Dokumen ini terutama berbentuk naratif, harus jelas dan ringkas.

Rencana pengubahan (konversi) , pengubahan sistem baru mencakup bentuk-bentuk pemotongan atau penggandaan aktivitas pemrosesan.

Rencana pengujianm, dokmen ini harus menspesifikasikan  rencana pengujian, hakekat data pengujian dan ikhtisar hasil pengujian.

Skedul operasi dan perawatan, dokumen-dokumen ini harus berhubungan dengan skedul yang di gunakn di dalam fasilitas pemrosesan data organisasi.;
Rencana audit, dokumen ini harus menspesifiksikan hakekat setiap audit yang akan di lakukan untuk mengevaluasi operasi system.

Komentar pemakai, dokumen ini harus mencakup spesifikasi rencana untuk mewujudkan tugas-tugas tersebut dan di kaitkan ke dalam system.

C. Teknologi dan Praktek-Praktek Pengembangan Sistem
            Dalam pengembangan system ada bebrapa teknologi yang dapat di gunakan dan praktek-praktek pengendalian
Pengendalian  Produktivitas analisis/Pemrogram
            Prektek pengendalian utama yang terdapat dalam fungdi analis adalah dokumentasi eksplisit hubungan antara  analis dengan pemakai. Analis dan pemakai berkomunikasi melalui bahasa alamiah. Komunikasi lisan kurang tepat di bandingkan dengan komunikasi tertulis oleh karena itu harus didokumentasikan oleh analis serta ditelaah dan di setujui pemakai.

Pemrograman Terstruktur
Pemprograman Terstruktur
            Pemrograman terdtruktur (structured Proranning/SP) adalah konsep yang berkaitan dengan gaya pemrograman umum dan dalam sebagian besr format abstraknya merupakan jenis dari logika simbolis yang berkaitan dengan ketepatan dan perancangan program. Pada tingkat praktek, SP berhubungan dengan penerapan rancangan atas bawah dan filosofi perbaikan kesinambungan. Tujuan dari SP dlah menghasilkan kode-kode pekerjaan secara sistematis dan murah.

Computer-Aided Software Engineering (CASE)
CASE merupakan proses yang menggunakan teknologi perangkat lunak computer yang menunjang bidang rekayasa otomatis untuk mengembangkan dan memelihra perangkat lunak. CASE di tujukan untuk meningkatkan  produktivitas, memperbaiki kualitas perangkat lunak melalui perbaikan standar analisis, mengurangi biaya pengembangan, dokumentasi dan pemeliharaan perangkat lunak. CASE terdiri dari atas beragam peralatan, seperti gambar di bawah ini


            Prototyping merupakan pendekatan umum yang berbeda terhadap proses pengembangan dan penerapan system. Prototyping digunakan manakala kebutuhan-kebutuhan pemakai sulit di spesifikasikan terlebih dahulu.

Teknologi Berorientasi Obyek
            Teknologi berorientasi obyek mencakup pemrograman berorientasi obyek(object oriented programming/OOP) dan database berorientasi obyek. OOP dipandang sebgai perubahan konseptual utama dalam pemrograman computer. Tujuan OOP adalah untuk membuat perangkat lunak mudah di ciptakan, sederhana untuk di gunakan, dan dapat di gunakan berulang-ulang.
            Database berorientasi obyek menyimpan baik data maupun prosedur-prosedur yang mengoperasikan data sebagai satu unit tunggal, yaitu sebagai obyek. Obyek dapat berupa data, dokumen, atau imaji teks yang digital, video atau data suara.
            Fungsi administrasi database merupakan hal yang penting dalam perancangan dan pengendalian sewluruh elemen manajemen data dan system database.

Keterlibatan Auditor dalam Pengembangan Sistem
            Kemampuan system pemrosesan data untuk di audit tergantung pada system pengendalian yang di bangun dalam system selama pengembangannya. Pandangan ini muncul dalam pandangan manajemen, auditor, dan pihak lain terhadap proses pengembangan system.

D. Perencanaan dan Pengorganisasian Proyek Sistem
            Secara operasonal, teknik manajemen proyek adalah pust dari siklus hidup pengembangan system yang terkendali dengan baik. Istilah proyek mempunyai makna sebagai aplikasi spesifik yang di setujui dalam suatu pengembangan.
            Langkah-langkah dalam manajemen proyek system termasuk: seleksi proyek, penetapan tim proyek, perincian proyek ke dalam tahap-tahap dan tugas-tugas, estimasi waktu, akuntansi proyek dan kecenderungan kelebihan biaya.

Latihan

1. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap siklus hidup pengembangan system
Jawab:
a.  Analisis Sistem
Analisis system bertanggung jawab untuk pengembangan rancangan umum aplikasi-aplikasi system. Analisis system bekerja sama dengan pemakai untuk mendefinisikan kebutuhan informasi spesifik mereka.
Terdapat empat tahap atau langkah umum dalam analisis system yaitu:
1.   survey system berjalan
2.   mengidentifikasi kebutuhan informasi pemakai
3.   mengidentifikasi kebutuhan system yang perlu untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai
4.   penyajian laporan analisis system

b.  Perancangan (Desain) system
Perancangan system merupakan formulasi spesifikasi rinci dan system yang di usulkan. Terdapat 3 tahap atau langkah umu dalam perancangan system yaitu:
1.      evaluasi rancangan alternative dari system yang di usulkan
2.      penyajian spesifikasi rancangan rinci
3.      penyajian laporan perancangan system.

c. Implementasi
Implementasi terjadi manakala system terbaru telah terpasang dan berjalan di dalam peralatan computer. Kemudian  output di sediakan bagi pemakai , sebagai perlengkapan proses pengembangan system. Langkah-langkah implementasi akan berbeda dari satu system ke system lainnya.

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dokumentasi dalam setiap fase/tahap pengembangan system
Jawab:
Studi kelayakan adalah analisi yang di lakukan untuk menentukan apakah proyek layak di pertimbangkan atau tidak. Tujuan umum studi kelayakan adalah untuk menjawab seluruh pertanyaan kelayakan teknis, ekonomis, dan operasioanl.

Diagram arus logika terdiri dari banyak bentuk. Bagan arus dokumen, diagram arus logika, bagan HIPO dan IPO, atau teknik-teknik sejenis yang di gunakan oleh tim proyek dengan pernyataan yang jelas mengenai karakteristik operasional dari system yang di usulkan.

Kamus data, mendokumentasikan muatan khusus database

Spesifikasi pemakai, dokumen ini harus memberikan deskripsi naratif dari karakteristik operasional system yang di usulkan.
Desain konseptual, merupakan dasar perancangan system yang rinci, memuat tinjauan naratif system dalam bahasa non teknis, spesifikasi rinci kebutuhan input dan output.

Laporan desain system, merupakan translasi dari lapran desain konseptual ke dalam kinerja system yang rinci dan spesifikasi fungsional yang diperlukan untuk memulai desain system secara fisik.

Bagan alur dan table keputusan, dapat di gunakan untuk mengilustrasikan perancangan system yang rinci.

Deskripsi program, dokumen ini harus memuat deskripsi naratif mengenai program-program, bagan arus program, daftar sumber program dan deskripsi yang jelas mengenai format data yang di gunakan dan output yang di hasilkan

Prosedur-prosedur operasi; manual operasi adalah kumpulan dokumen yang berkaitan dengan prosedut-prosedur yang berkaitan dengan prosedur – prosedur operasi mencakup aplikasi-aplikasi tertentu.

Deskripsi file; prosedur – prosedur memasukkan data. Dokumen ini terutama berbentuk naratif, harus jelas dan ringkas.

Rencana pengubahan (konversi) , pengubahan sistem baru mencakup bentuk-bentuk pemotongan atau penggandaan aktivitas pemrosesan.

Rencana pengujianm, dokmen ini harus menspesifikasikan  rencana pengujian, hakekat data pengujian dan ikhtisar hasil pengujian.

Skedul operasi dan perawatan, dokumen-dokumen ini harus berhubungan dengan skedul yang di gunakn di dalam fasilitas pemrosesan data organisasi.;

Rencana audit, dokumen ini harus menspesifiksikan hakekat setiap audit yang akan di lakukan untuk mengevaluasi operasi system.
Komentar pemakai, dokumen ini harus mencakup spesifikasi rencana untuk mewujudkan tugas-tugas tersebut dan di kaitkan ke dalam system

3.  Apakah yang di maksud dengan pemrograman terstruktur?
Jawab:
Pemrograman terdtruktur (structured Proranning/SP) adalah konsep yang berkaitan dengan gaya pemrograman umum dan dalam sebagian besr format abstraknya merupakan jenis dari logika simbolis yang berkaitan dengan ketepatan dan perancangan program

4. Apakah yang di maksud dengan CASE
Jawab:
CASE merupakan proses yang menggunakan teknologi perangkat lunak computer yang menunjang bidang rekayasa otomatis untuk mengembangkan dan memelihra perangkat lunak

5. Sebutkan 6 peralatan case
Jawab:
a. Memverifikasi sintaks
b. Pembuatan kode
   c. Peralatan pendiagraman
   d. Repositories
   e. Pembuatan prototyping
   f.  Manajemen proyek

6. Gmbarkan pendekatan prototyping untuk pengembangan sistem
Jawab: